Difference between revisions of "Language/German/Grammar/Present-Tense/id"
m (Quick edit) |
m (Quick edit) |
||
Line 104: | Line 104: | ||
<span gpt></span> <span model=gpt-3.5-turbo></span> <span temperature=0.7></span> | <span gpt></span> <span model=gpt-3.5-turbo></span> <span temperature=0.7></span> | ||
==Video== | |||
===Eps. 1 | A2 | Menyusun Kalimat Sebab Akibat | Belajar Bahasa Jerman=== | |||
<youtube>https://www.youtube.com/watch?v=SQyq-pmFGKw</youtube> | |||
{{German-Page-Bottom}} | {{German-Page-Bottom}} |
Revision as of 22:38, 12 May 2023
Tingkat 1
Pada tingkat 1, kamu akan mempelajari konjugasi kata kerja tak beraturan dalam bentuk kalimat sebab-akibat.
Konjugasi kata kerja reguler
Kata kerja reguler diakhiri dengan akhiran "-en" pada bentuk dasar. Akhiran ini dihilangkan pada beberapa bentuk seperti "du" dan "er/sie/es". Berikut adalah aturan konjugasi kata kerja reguler dalam present tense:
Jerman | Pengucapan | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Ich spiele | [ɪç ˈʃpiːlə] | Saya bermain |
Du spielst | [duː ˈʃpiːlst] | Kamu bermain |
Er/sie/es spielt | [eːɐ̯ ziː ʃpiːlt] | Dia bermain |
Wir spielen | [vɪr ˈʃpiːlən] | Kami bermain |
Ihr spielt | [iːɐ̯ ˈʃpiːlt] | Kalian bermain |
Sie spielen | [ziː ˈʃpiːlən] | Mereka bermain |
Konjugasi kata kerja tak beraturan
Kata kerja tak beraturan tidak mengikuti aturan konjugasi kata kerja reguler. Berikut adalah beberapa kata kerja tak beraturan dalam present tense:
Jerman | Pengucapan | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Ich gehe | [ɪç ˈɡeːə] | Saya pergi |
Du gehst | [duː ˈɡeːst] | Kamu pergi |
Er/sie/es geht | [eːɐ̯ ziː ɡeːt] | Dia pergi |
Wir gehen | [vɪr ˈɡeːən] | Kami pergi |
Ihr geht | [iːɐ̯ ˈɡeːt] | Kalian pergi |
Sie gehen | [ziː ˈɡeːən] | Mereka pergi |
Tingkat 2
Pada tingkat 2, kamu akan mempelajari penggunaan kalimat sebab-akibat dalam kehidupan sehari-hari.
Kalimat sebab-akibat dengan "weil"
"Weil" digunakan untuk menyatakan alasan atau sebab dari suatu peristiwa. Kalimat sebab-akibat dengan "weil" biasanya memiliki struktur sebagai berikut:
- Subjek + kata kerja + objek + "weil" + alasan
Contoh:
- Ich bin müde, weil ich gestern spät aufgestanden bin. (Saya lelah karena kemarin bangun terlambat.)
Kalimat sebab-akibat dengan "denn"
"Denn" juga digunakan untuk menyatakan alasan atau sebab dari suatu peristiwa, namun dalam kalimat sebab-akibat dengan "denn", klausa sebab (kalimat sebelum "denn") harus diletakkan di awal kalimat. Struktur kalimat sebab-akibat dengan "denn" adalah sebagai berikut:
- Klausa sebab + "denn" + subjek + kata kerja + objek
Contoh:
- Ich bin müde, denn ich bin gestern spät aufgestanden. (Saya lelah karena kemarin bangun terlambat.)
Tingkat 3
Pada tingkat 3, kamu akan mempelajari penggunaan kalimat sebab-akibat dalam konteks tertentu.
Kalimat sebab-akibat dalam keadaan darurat
Kalimat sebab-akibat juga dapat digunakan dalam keadaan darurat. Berikut adalah contoh penggunaannya:
- Rufen Sie die Polizei an, denn es gibt einen Unfall. (Hubungi polisi karena ada kecelakaan.)
Kalimat sebab-akibat dalam iklan
Kalimat sebab-akibat juga sering digunakan dalam iklan untuk menarik perhatian konsumen. Berikut adalah contoh penggunaannya:
- Kaufen Sie jetzt unser neues Produkt, denn es ist das Beste auf dem Markt. (Beli produk baru kami sekarang, karena produk ini yang terbaik di pasaran.)
Video
Eps. 1 | A2 | Menyusun Kalimat Sebab Akibat | Belajar Bahasa Jerman